Sering kita
bertanya-tanya, cara membangun karakter yang baik itu seperti apa? apalagi
membangun karakter anak-anak yang mana mereka rentan untuk meniru siapa saja
yang dianggapnya keren. Pola anak yang meniru inilah membuat was-was siapa saja
termasuk orang tua dalam berperilaku. Apalagi keinginan orang tua agar
anak-anaknya memiliki sifat yang baik dan menjadi teladan nantinya berpengaruh
pada bahan bacaan yang mereka konsumsi. Beberapa media seperti cerita pendek,
majalah, maupun komik dan lain-lain menawarkan sejumlah kisah tak terkecuali
juga kisah nabi serta rasul pilihan.
Siapa yang
tidak mengetahui kisah yang diceritakan dari lisan ke lisan maupun dalam teks
bacaan. Tentang nabi-nabi yang diutus oleh Allah untuk memberi petunjuk kepada
kaumnya agar senantiasa menyembah Allah SWT. Salah satunya buku karya MB.
Rohimsyah yang berjudul “Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul (1001 Hikmah dalam
Sebuah Perjalanan Dakwah)” merupakan media dalam pembelajaran anak untuk
membentuk karakter yang baik berdasarkan bacaan. Karakter sendiri menurut
Kamisa merupakan sifa kejiwaan, akhla serta budi pekerti yang dimiliki
seseorang yang membuatnya berbeda dibandingkan orang lain. Adapun menurut
Soemarno Soedarsono, karakter adalah sebuah nilai yang sudah terpatri di dalam
diri seseorang melalui pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan serta
pengaruh dari lingkungan yang dipadukan dengan nilai-nilai yang ada di dalam
diri seseorang dan menjadi nilai terwujud menjadi sikap, sifat dan tindakan
seseorang.
Sedangkan dalam
kisah teladan di buku ini, memberikan contoh-contoh dalam bersikap maupun
bertindak yang dapat diambil dari bacaan ini. misalnya dalam kisah Nabi Yusuf
yang mendapatkan siksaan dari 11 saudarannya hingga dia dimasukkan ke dalam
sumur hingga berlanjut menjadi budak lalu siangkat menjadi Menteri Ekonomi
Kerajaan. Hal tersebut memberikan pemahaman ke anak bahwa pertama, terhadap
saudara haruslah rukun dan saling tolong menolong bukan malah menjerumuskan. Kedua,
menjadi orang yang sabar serta jujur dalam berkata. Ketiga, bekerja keraslah
agar dapat memperoleh harapan yang lebih baik dan dapat menuai seperti yang dicita-citakan
dan selalu tawakkal kepada Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam
meraih sesuatu.
Tidak hanya
dari kisah Nabi Yusuf saja, masih banyak lagi seperti Kisah Nabi Nuh dengan Kapal
yang tenggelam. Kisah Nabi Ibrahim yang dibakar hidup-hidup dan lain lain. Sehingga
dari kisah tersebut anak-anak dapat belajar agar berperilaku yang baik dan
menghargai sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar